Tanaman Obat untuk Kontrasepsi Tradisional

Perencanaan kehamilan tidak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang modern saja tetapi juga bisa dilakukan dengan menggunakan tanaman obat untuk kontrasepsi tradisional. Cara yang satu ini lumayan jika ingin melakukan perencanaan kehamilan tetapi enggan meminum obat modern.
Beberapa tanaman memang dipercaya telah memiliki sebuah khasiat yang luar biasa untuk kesehatan manusia. Termasuk juga dalam membatasi angka kelahiran yang ingin direncanakan oleh manusia tersebut.
Ada banyak sekali jenis tanaman obat untuk kontrasepsi tradisional yang bisa digunakan oleh kita. Semua tanaman tersebut ada yang susah dicari tetapi ada yang sangat mudah ditemukan bahkan tidak jarang merupakan makanan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Berikut adalah beberapa jenis tanaman yang bsia digunakan untuk kontrasepsi.
  1. Pare
    Kita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga pasti mengenal tumbuhan yang satu ini. Pare merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup disukai oleh sebagian orang. Rasanya yang pahit tetapi gurih menjadi cita rasa tersendiri yang tidak dimiliki oleh yang lainnya.
    Kandungan yang ada di dalam pare yakni senyawa flavonoid dipercaya mampu mencegah terjadinya proses spermatogenesis dan ovulasi. Dengan demikian akan mencegah terjadinya kehamilan pada diri seseorang. Pare sudah dikenal sebagai tanaman obat untuk kontrasepsi tradisional.
  2. Kunyit
    Semua ibu di Indonesia pasti mengenal kunyit yang juga dikenal dengan nama kunir. Bumbu dapur yang berwarna kuning ini memiliki kandungan atsiri yang mampu menurunkan motilitas dan daya hidup sperma. Dengan demikian pembuahan tidak akan dapat terjadi karena sperma tidak pernah sampai ke sel telur.
  3. Kacang Polong
    Kacang polong dipercaya mampu mencegah terjadinya kehamilan pada diri seseorang. Hal tersebut bisa terjadi karena kacang polong memiliki kandungan senyawa m-xilohidroksiquinon yang mampu menghalangi aktivitas dari sperma. Agar lebih efektif maka disarankan untuk mengkonsumsi kacang polong pada hari 16 dan 21 siklus haid sebanyak 200 gram.
  4. Kembang Sepatu
    Ekstrak dari kembang sepatu yang berupa air rebusan dari bunga sepatu mampu mempengaruhi dari produksi sel sperma dari seorang pria. Pada wanita juga sama pengaruhnya. Oleh karena itu, ekstrak dari kembang sepatu baik untuk alat kontrasepsi tetapi mampu menyebabkan testis menjadi kecil tetapi akan normal kembali jika tidak mengkonsumsi ekstrak lagi.
Itu adalah beberapa tanaman obat untuk kontrasepsi tradisional yang bisa dicoba dan masih banyak lagi tanaman yang lainnya.


 http://artikeltentangkesehatan.com/tanaman-obat-untuk-kontrasepsi-tradisional.htm